Kesalahan Fatal Dalam Penggunaan Perintah “Refresh” di Komputer
Jika komputer/laptop kita terasa lambat, atau malah berhenti di beberapa program yang sedang kita jalankan, biasanya ada dua opsi yang kita lakukan. Pertama, menghidupkan ulang/merestart komputer. Tidak banyak yang melakukan opsi ini karena dinilai tidak praktis, dan komputer butuh waktu beberapa lama untuk hidup kembali.
Sebagian besar pengguna komputer — terutama yang beroperasi dengan sistem Windows – memilih opsi kedua, yakni mengeksekusi perintah “Refresh” pada layar desktop komputer.
Pilihan pertama, yakni merestart komputer sudah tepat. Justru pilihan kedua, yang biasanya sering kita lakukan inilah yang tidak benar. Mengeksekusi perintah “Refresh” dengan berpikir bahwa tindakan itu bisa mempercepat sistem kerja komputer adalah kesalahan pemahaman yang fatal.
Desktop Refresh dibuat tidak untuk mempercepat sistem kerja komputer. Microsoft membuat perintah Desktop Refresh untuk memperbarui tampilan Icon pada Desktop komputer/laptop kita. Dari namanya saja kita semestinya bisa mengerti untuk apa fungsi perintah “Refresh”tersebut.
Jika memang dibuat untuk mempercepat kinerja sistem komputer, terutama pada wilayah Desktop, tentunya Microsoft akan memberi nama perintah itu sebagai “Dekstop Faster”.
Tapi, untuk apa icon di dekstop komputer harus diperbarui?
Meskipun jarang terjadi, tapi kadang ada kondisi ketika Windows gagal memperoleh informasi yang up tu date tentang icon dari cache memory sistem komputer. Hal ini bisa terjadi jika desktop kita penuh dengan ikon, atau kita memakai wallpaper yang ukurannya melebihi ukuran display dari desktop.
Jika ini terjadi, Windows biasanya akan memperlihatkan sebuah anomali (keanehan), seperti menampilkan ikon yang sama untuk semua program, atau malah tidak menampilkan ikon apapun di layar desktop.
Karena itulah, Microsoft melengkapi menu layar desktop dengan perintah “Refresh”, yang bertujuan untuk memperbarui tampilan ikon di desktop. Selain ini, tidak ada fungsi lain saat kita menjalankan perintah “Refresh”. Apalagi jika kita berpikir bahwa “Merefresh”desktop bisa mempercepat sistem kerja komputer.
Coba ingat kembali, ketika komputer terasa lambat, tanpa terasa kita akan melakukan:
“Klik kanan pada layar desktop, pilih perintah Refresh, klik kiri”,
berulangkali, secara cepat dan diiringi rasa tidak sabar dalam hati.
Justru, jika kita sering melakukan hal tersebut, ini malah akan meningkatkan beban penggunaan CPU yang pada akhirnya malah membahayakan dan memperpendek umur dari CPU komputer/laptop kita. Ini bisa kita buktikan dengan perintah sederhana seperti ini:
– Tekan “Ctrl + Alt + Del”, lalu pilih “Task Manager”.
– Kemudian pilih Performance Tab. Kita akan melihat pada CPU Usage angka 4% yang menyatakan bahwa pemakaian CPU hanya 4% (merupakan kondisi normal saat PC tidak melakukan banyak pekerjaan).
Sekarang coba kita lakukan Desktop Refresh berungkali secara cepat (cara instannya adalah dengan menekan tombol F5 saat mouse berada di Desktop). Maka kita akan melihat CPU Usage meloncat menjadi 18% atau ke yang lebih tinggi lagi. Apabila Desktop di komputer kita memiliki lebih banyak ikon (misalnya mencapai 30 ikon dalam satu layar di Desktop), maka CPU Usage akan meningkat lebih tinggi lagi.
Nah, setelah tahu apa fungsi sebenarnya dari perintah Desktop Refresh, sebaiknya jangan sering mengeksekusi perintah ini, jika tidak ada masalah pada tampilan ikon di desktop. Untuk menghindari komputer berjalan lambat, hindari penempatan ikon yang terlalu banyak di layar dekstop.