TAPPI.COM | Toko Komputer Online Makassar

macOS di Windows? Ya, Bisa, dengan VMWare

Percaya atau tidak, macOS adalah sistem operasi Desktop yang paling banyak digunakan ke dua di dunia. Sebagai alternatif dari Windows, Penulis menyukai perhatian khusus OS ini tentang desain, integrasinya yang kuat dengan ekosistem Apple, dan bagaimana sifat UNIX-based nya yang membuat pekerjaan Penulis lebih mudah. Tentu saja, tidak semuanya sempurna. Salah satu hal yang Penulis paling benci dari Mac adalah, tentu saja, harganya ;p. Yah, selain butterfly keyboard mereka yang sudah ditinggalkan, dan kepercayaan kuat yang dianut Apple yang mencegah orang-orang meng-upgrade atau membuka perangkat mereka.

Tapi terlepas dari harganya, Penulis berpendapat kalau sebenarnya perangkat Mac sepadan dengan harganya, terutama kalau digunakan untuk pekerjaan. Tapi, bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas dan sangat-sangat mempertimbangkan untuk membeli Mac, tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencoba sedikit sistem operasi ini, untuk mengetahui bagaimana rasanya memakainya.


PERINGATAN: Menjalankan sistem operasi Apple di luar perangkat Apple berarti melanggar perjanjian izin penggunaan dan lisensi milik Apple. Lanjutkan dengan risiko Anda sendiri.


Sekarang, ada 2 cara untuk menjalankan macOS di luar ekosistem Apple

Virtual Machine (VM)

Cara ini lebih aman dan lebih kompatibel dengan lebih banyak perangkat, karena cara ini dijalankan sebagai aplikasi di dalam OS utama Anda. Tapi, ini juga berarti VM Anda akan berbagi sumber daya dengan OS utama Anda. Jika PC Anda memiliki spesifikasi yang terbatas, performanya mungkin tidak akan baik.

Hackintosh

Jika Anda belum tahu, nama ini datang dari “hacking” PC Anda sendiri untuk menjalankan macOS, dan iya, ini artinya menjalankan macOS secara native di sistem Anda. Ini artinya “mac” Anda akan mendapatkan performa terbaik yang bisa didapatkan. Sisi buruknya? Karena tidak banyak variasi perangkat Mac di luar sana, spesifikasi yang bisa menjalankan cara ini cukup terbatas, dan proses instalasinya cukup berbelit. Jadi, jika Anda ingin mengikuti cara ini, tolong pastikan perangkat Anda kompatibel.

Penulis sebenarnya sudah memikirkan ingin mengikuti cara ini, tapi sayangnya, langkah-langkah yang dibutuhkan cukup… menakutkan. Ditambah, sistem Penulis tidak kompatibel. Jadi, dalam artikel ini, Penulis akan membagikan cara pertama, yaitu VM.

Jadi, bisa kita mulai?

Yang Anda Butuhkan

Sebelum memulai, Anda akan membutuhkan hal-hal berikut:

  1. VMware Workstation Player 16
  2. Auto Unlocker
  3. ISO MacOS 10.15 Catalina
  4. Prosesor / CPU dengan setidaknya 4 core, 8 threads
  5. Setidaknya RAM 16GB
  6. Setidaknya 80GB ruang SSD

Untuk file ISO Catalina, Anda dapat mengunduhnya di sini. Ukurannya cukup besar, 8.3GB, jadi mengunduhnya mungkin akan butuh waktu.

Untuk CPU atau prosesor, Penulis sekarang menggunakan i7-4790 yang sudah agak tua, tapi masih kuat, dengan 4 core, 8 thread (dengan hyperthreading, yaitu teknologi yang bisa menggandakan kapasitas kerja masing-masing core CPU, sehingga 1 core fisik dilihat sebagai 2 core logis oleh sistem operasi). Penulis menyarankan untuk menggunakan CPU quad-core (dengan atau tanpa hyperthreading tidak masalah, karena meskipun terbatas, mac dengan CPU dual core masih bisa digunakan).

intel-i7-4790-cpu
Dengan 8 inti “logis”, Penulis bisa membagi 4 inti / core dengan VM macOS.

Pada contoh ini, Penulis akan membagi sumber daya sistem menjadi 4 thread untuk masing-masing sistem, sehingga VM Mac yang akan Penulis gunakan akan memiliki 4 core logis.

Berikutnya, Penulis akan menjelaskan tentang 2 kebutuhan yang terakhir. Meskipun RAM 4GB mungkin cukup, kebanyakan Mac dimulai dengan RAM 8GB, jadi Penulis mencoba untuk menyamakan spesifikasinya. Untuk jumlah ruang penyimpanan, hal ini tergantung dari penggunaan Anda. Jika Anda ingin meng-install banyak tools dan library, Anda mungkin membutuhkan lebih banyak ruang. Untuk penggunaan Penulis, programming web dan mobile, 80GB masih kurang. Bahkan, Penulis memberanikan diri untuk membeli SSD 250GB secara terpisah, hanya untuk VM ini. Pertanyaan terakhir, mengapa SSD? Yah, jika Anda bisa menggunakan SSD sebagai boot drive Anda, Penulis berpikir Anda sebaiknya melakukan hal yang sama dengan VM Anda. Jika tidak, VM Anda mungkin akan menjadi ujian kesabaran bagi Anda.

Meng-install macOS di VMware

Install VMware Workstation Player 16

VMWare punya versi gratis dari aplikasi Workstation VM mereka bernama Player. Anda bisa mengunduhnya secara gratis di siniPanduan ini diuji coba pada versis 16.1. Panduan ini mungkin bisa berjalan di versi yang lebih baru.

Gunakan Auto Unlocker

Kunjungi halaman rilis Auto Unlocker ini di Github di sini. Saran penulis adalah unduhlah versi zip yang paling baru jika Anda menggunakan Windows (1.1 pada saat penulisan). Setelah berhasil ter-downloadunzip file tersebut, dan Anda akan menemukan sebuah file .exe di dalamnya.

auto-unlocker-proses
Unlocker akan melakukan semuanya yang Anda butuhkan untuk menjalankan macOS di VMWare Windows.

Sebelum menjalankan Unlocker, pastikan bahwa semua proses yang berhubungan dengan VMware telah dimatikan. Unlocker akan mencoba untuk mem-patch beberapa file VMware dan mengunduh tools-tools yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah VM Mac. Setelah selesai, kita bisa mulai membuat VM.

Buat VM Baru

Pastikan Anda sudah mengunduh file ISO yang ditulis pada bagian sebelumnya. Untuk membuat VM baru, klik tombol Create a New Virtual Machine di bagian kanan tampilan VMware. Langkah pertama adalah dengan memilih installer OS. Ini mungkin dilakukan untuk menentukan format awal dari hard disk VMware Anda. Karena kita sedang melakukan sesuatu yang aslinya tidak didukung oleh VMware, silahkan pilih I will install the operating system later.

tampilan-pertama-create-virtual-machine

Langkah berikutnya adalah memilih OS VM Anda. Jika Anda menjalankan unlocker dengan benar, maka akan ada pilihan Apple Mac OS X. Pastikan Anda memilih opsi tersebut. Untuk versinya, hanya ada 1 versi, yaitu macOS 10.15. Itulah versi yang ingin kita install, jadi biarkan saja.

buat-virtual-machine-baru-pilih-os-macos
Jika Anda menjalankan Unlocker dengan benar, akan muncul pilihan Apple Mac OS X.

Selanjutnya, Anda akan memberi nama VM Anda, dan memilih lokasinya. Pastikan Anda memilih lokasi dengan seksama, karena walaupun secara teknis VM bisa dipindah, Penulis pernah mencobanya dan gagal.

buat-vm-baru-pilih-lokasi-nama
Pastikan Anda memilih lokasi VM yang benar, karena memindahkannya tidak mudah.

Langkah berikutnya, adalah menentukan kapasitas hard disk. Secara otomatis, 40GB akan terpilih. Namun, jika Anda ingin memperbarui ke Big Sur di kemudian hari, Anda mungkin perlu menambahnya hingga 80GB. Jika Anda tidak yakin berapa kapasitas yang Anda perlukan, jangan khawatir, Anda bisa menambahkannya dengan mudah nanti. Selain itu, ada juga opsi untuk menyimpan disk Anda dalam 1 atau dipisah ke beberapa file. Penulis memilih opsi yang otomatis terpilih.

buat-vm-baru-pilih-ukuran-penyimpanan-macos
80GB sebenarnya cukup, tapi mungkin Anda butuh lebih tergantung dari penggunaan Anda.

Akhirnya, Anda akan dibawa ke halaman kesimpulan. Jangan klik finish dulu. Secara otomatis, VMware akan mengalokasikan VM Anda dengan 2 core dan RAM 4GB. Kita akan menggantinya ke 4 core (karena seperti kata Penulis sebelumnya, CPU Penulis punya 8 logical core karena hyperthreading) dan RAM 8GB untuk performa lebih. Klik Customize Hardware untuk mulai mengubah pengaturan VM Anda. Atau, jika Anda ingin mengganti konfigurasi VM Anda di lain waktu, Anda bisa mengaksesnya lewat **Edit Virtual Machine settings** ketika Anda memilih VM Anda di menu utama.

buat-vm-baru-ikhtisar-vm-macos
Konfigurasi default yang diberikan sudah cukup, tapi untuk kasus Penulis, Penulis menambahkan CPU Core hingga 4 dan RAM hingga 8192MB (8GB).

Oh, juga, jangan lupa untuk “memasukkan” disc ISO ke VM Anda. Anda bisa melakukan ini dengan mengakses menu New CD/DVD (SATA) di sebelah kanan, kemudian memberi tanda centang di bagian Connect at Power On. Pilih pilihan Use ISO image file dan pilih ISO image yang anda download sebelumnya. Ini akan memberitahu VM Anda untuk melakukan booting dari ISO disc tadi, karena belum ada OS yang terpasang.

buat-vm-baru-pilih-macos-iso-disc
Jangan lupa untuk menggunakan disc ISO Anda!

Setelah Anda selesai mengubah RAM, inti CPU, dan yang lainnya, klik Finish. Hal berikutnya yang harus Anda lakukan adalah mengubah konfigurasi VM Anda secara langsung. Pergi ke direktori VM Anda, dan carilah file dengan ekstensi .vmx. Buka dengan editor teks favorit Anda (atau Notepad, jika tidak punya), dan tambahkan 1 baris ini: smc.version = “0”. Simpan file tersebut, dan kini Anda siap meng-install macOS.

Jangan lupa mengubah ini atau VM macOS Anda tidak akan bisa menyala.

Install macOS

macos-vm-macos-utilities
Jika Anda melihat ini, selamat! Anda selangkah lebih dekat dengan VM Mac OS Anda.

Nah, jika Anda melakukan semuanya dengan benar, VM Anda akan booting ke macOS Utility, dimana Anda akan memiliki beberapa pilihan. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mem-format hard disk virtual Anda. Klik Disk Utility, dan erase disk yang sudah ada konfigurasikan di langkah sebelumnya. Hal ini memang dibutuhkan, karena secara otomatis, VMware akan mem-format hard disk Anda sebagai NTFS, yang tidak bisa dipasangi macOS. Kita perlu mem-format-nya sebagai APFS.

macos-vm-format-disk-apfs
Kita perlu menghapus dan mem-format disk lama VM menjadi APFS.

Setelah selesai, Anda bisa mulai meng-install macOS. Ikuti langkah-langkah yang tertulis di installer, dan buatlah minuman ketika proses instalasi berjalan. Proses ini akan memakan sedikit waktu.

macos-vm-install-macos
Duduk dan bersantailah. Proses instalasi ini akan memakan sedikit waktu.

Setelah proses instalasi selesai, jangan lupa untuk mematikan optical drive virtual dari pengaturan VM, karena kita sudah tidak membutuhkannya lagi.

macos-vm-matikan-cd-drive
Jangan lupa mematikan CD Drive Anda setelah proses instalasi selesai.

Install VMware Tools di macOS

Setelah selesai dengan proses instalasi OS, hal berikutnya yang perlu Anda install adalah VMware tools. Dari yang Penulis mengerti, VMware tools akan menyempurnakan performa VM Anda. Salah satu penyempurnaan yang bisa Penulis rasakan adalah kemampuan VM mengadaptasi resolusinya dengan ukuran window di Windows. Ke dua, memori grafis juga ditingkatkan dari 32MB ke 128MB (yah, meskipun keduanya sama-sama kecil…)

Proses instalasinya sederhana. Ketika VM Anda menyala, klik tombol Player di bagian kiri atas tampilan VM. Pilih Manage, lalu Install VMware Tools. Setelahnya, sebuah virtual disk akan muncul di Desktop Mac Anda. Bukalah, klik installer-nya, dan ikuti petunjuk yang ada. Setelah selesai, restart VM Anda.

macos-vm-install-vmware-tools
Jika Anda sudah meng-install VMware Tools, Anda dapat meng-install nya kembali, tapi perhatikan nama menu yang sedikit berbeda.

Mulailah Bereksperimen!

Selamat! Sekarang Anda sudah punya VM yang menjalankan macOS. Mulailah bereksperimen dengannya! Pasang aplikasi, pembaruan, Apple ID, dan berbagai aksesoris Anda. Carilah tahu apakah pekerjaan Anda sehari-hari bisa dijalankan di VM tersebut, atau apakah Anda butuh sesuatu yang lebih powerful. Jika iya, maka sepertinya Anda perlu memperlajar Hackintosh, atau beli Mac yang sesungguhnya.

Kekurangan

Selama mencoba VM macOS selama 2 minggu, Penulis menemukan beberapa kekurangan yang mungkin bisa Anda toleransi:

Memori Grafis macOS Dibatasi pada 128MB

Ya, Anda tidak salah baca. Singkat cerita, Anda tidak bisa menggunakan 3D acceleration untuk macOS yang dijalankan dengan VM. Menurut referensi yang Penulis baca, pembuat hardware perlu menyerahkan driver yang mereka buat ke Apple agar bisa dijalankan di macOS. Karena yang sedang kita lakukan bisa dibilang ilegal, tidak ada kewajiban dari Apple untuk menerima driver grafis dari VMware, sehingga ada masalah ini. Dari yang Penulis ketahui, masalah ini juga terjadi di VirtualBox.

macos-vm-memori-grafis-terbatas
Memori Grafis, sayangnya, hanya dibatasi pada 128MB.

Jadi, karena keterbatasan ini, jangan berharap banyak tentang performa dari aplikasi-aplikasi yang memiliki intensitas grafis yang tinggi seperti permainan, editor foto, dan video. Melakukan streaming video YouTube bekerja dengan baik, tapi ketika Penulis mencoba menjalankan emulator Android, jalannya bak video slow motion.

Sebagai referensi, MacBook Pro 13″ 2017 yang dipinjamkan dari kantor Penulis punya memori grafis sebesar 1,5GB jadi animasi-animasinya jauh lebih halus.

Jalankan Ulang Unlocker Setiap Pembaruan VMware

Penulis secara tidak sengaja memperbarui Workstation Player beberapa hari yang lalu, dan VM Penulis secara tiba-tiba berhenti bekerja. Setelah terus berusaha mencari solusi, Penulis mengetahui bahwa Penulis perlu menjalankan ulang unlocker lagi. Penulis berasumsi hal ini perlu dijalankan setiap kali ada pembaruan.

Berbagi Sumber Daya antara Windows dan macOS

Seperti yang ditulis sebelumnya, menjalankan VM berarti PC utama Anda berbagi sumber daya dengan VM tersebut, yang berarti Anda mungkin tidak memiliki RAM sebanyak ketika VM sedang tidak dijalankan. Ingatlah ini ketika VM sedang dijalankan, dan Anda sedang melakukan sesuatu di PC utama Anda. Juga, jika Anda adalah seorang developer seperti Penulis, perhatikan sisa ruang penyimpanan VM Anda. Berbagai cache dan developer tools bisa memakan ruang penyimpanan Anda dengan sangat, sangat cepat.

vm-macos-penggunaan-memory-nyala
Penggunaan memory ketika VM menyala
macos-vm-penggunaan-memory-mati
Penggunaan memory ketika VM mati.

Seperti yang terlihat pada kedua gambar di atas, VM memakan memory Penulis sebesar 8GB ketika dinyalakan. Anehnya, proses ini tidak tertulis di tab Processes milik Task Manager Windows.

Kesimpulan

VM Mac bisa menjadi sebuah alternatif dari membeli Mac sesungguhnya, tapi dengan beberapa kekurangan. Jika Anda ingin mencoba OS tersebut atau bereksperimen cepat, Penulis rasa VM ini cukup. Namun, jika Anda adalah seorang profesional atau power user yang butuh semua yang ditawarkan sebuah Mac, maka Penulis menyarankan Anda untuk berinvestasi ke sebuah Mac. Menurut pengalaman Penulis selama ini, investasinya sepadan, kok.

Yah, sepertinya itu saja untuk sekarang, Kawan. Ini adalah artikel pertama setelah beberapa lama, dan Penulis sepertinya sudah punya ide untuk beberapa artikel lagi ke depannya. Stay tuned! 

di kutip dari halaman –> https://technoverse.id/2020/12/macos-di-windows-ya-bisa-dengan-vmware/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *